Selasa, 26 Maret 2013

Masalah Sulap di Indonesia





Bila dibandingkan dengan bidang lain macam penyanyi, presenter, komedi, dan sebagainya...sulap di Indonesia masih tertinggal jauh.

Sangat jauh malah.....

Menurut saya pribadi sebagai pesulap amatir, ada beberapa faktor menyebabkan hal ini..
Pertama adalah di Indonesia sulap hanya menjadi sebuah trend..layaknya korea-korea belakangan ini serta lagu-lagu melayu beberapa tahun yang lalu. Mengapa saya berani mengatakan demikian, karena faktanya memang begitu.

Animo masyarakat akan sulap hanya seumur episode The Master, setidaknya itu menurut saya. Hanya terhitung jari orang yang serius, atau setidaknya konsisten untuk mempelajari dan mendalami sulap. Ketika acara sulap macam The Master menghilang dan digantikan dengan acara lain, orang yang tidak konsisten dan mengikuti trend tadi akhirnya berganti juga. Inilah gambaran kita sebagian manusia Indonesia yang gampang terpengaruh oleh TV.

Yang kedua, adanya rasa saling tidak menghormati antar sesama pesulap.
Banyak dari sesama pesulap yang tidak saling menghormati satu sama lainnya. Saling menganggap diri paling hebat diantara yang lainnya, dan saya tidak pungkiri, saya juga sering seperti itu : ).
Menurut tweet dari @imsindo beberapa waktu lalu, hal ini memang sering terjadi pada pesulap. Kenapa? Karena masing-masing pesulap memegang rahasia yang cukup berat untuk menjaga triknya agar tidak bocor ke orang lain. Ini yang kemudian menimbulkan ego yang kuat pada seorang pesulap.
Namun, saya kira ini bisa diatasi dengan beberapa hal. Yang paling gampang adalah dengan membuat komunitas atau paling tidak mencari teman sesama pesulap di jejaring sosial macam facebook atau twitter. Jadi, setidaknya membuat pesulap bisa saling share.

Masalah ketiga yang membuat sulap di Indonesia stagnan adalah masalah kreatifitas.
Seperti yang saya katakan diatas tadi, sebagian dari kita masih banyak yang gampang terpengaruh oleh TV, begitu juga dengan pesulap. Misalnya saja beberapa minggu lalu, saya melihat sebuah perform sulap mentalism dan trik yang dimainkan sama dengan trik yang pernah dimainkan oleh Deddy Corbuzier. Gaya pembawaannya juga sangat mirip dengan Deddy Corbuzier dengan persona sombongnya.
Pada akhirnya, penonton jadi bingung dengan apa yang disampaikan sang pesulap, dan hanya dihitung jari yang berhasil menangkap apa yang dia mainkan. Berbeda halnya ketika permainan itu dimainkan oleh DC, tepuk tangan sangat ramai saat dia memainkannya. Ini karena Deddy memainkannya dengan persona aslinya.
Contoh kecil itu memperlihatkan betapa kita pesulap Indonesia belum terlalu kreatif untuk menciptakan trik dan personanya sendiri. Masih banyak yang mengikuti gaya pesulap terkenal macam Demian, Deddy Corbuzier, dan ain sebagainya.
Walhasil, yang penonton lihat adalah Demian atau Corbuzier yang dibungkus oleh diri anda.
Maka dari itu, berkreasilah...dengan begitu orang akan dengan mudah menganal karya anda dibidang sulap

Sekian tulisan dari saya, semoga bermanfaat
Majulah dunia sulap Indonesia..!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar disini..!!!!