Bila dibandingkan dengan bidang lain macam penyanyi,
presenter, komedi, dan sebagainya...sulap di Indonesia masih tertinggal jauh.
Sangat jauh malah.....
Menurut saya pribadi sebagai pesulap amatir, ada beberapa
faktor menyebabkan hal ini..
Pertama adalah di Indonesia sulap hanya menjadi sebuah
trend..layaknya korea-korea belakangan ini serta lagu-lagu melayu beberapa
tahun yang lalu. Mengapa saya berani mengatakan demikian, karena faktanya
memang begitu.
Animo masyarakat akan sulap hanya seumur episode The Master,
setidaknya itu menurut saya. Hanya terhitung jari orang yang serius, atau
setidaknya konsisten untuk mempelajari dan mendalami sulap. Ketika acara sulap
macam The Master menghilang dan digantikan dengan acara lain, orang yang tidak
konsisten dan mengikuti trend tadi akhirnya berganti juga. Inilah gambaran kita
sebagian manusia Indonesia yang gampang terpengaruh oleh TV.
Yang kedua, adanya rasa saling tidak menghormati antar
sesama pesulap.
Banyak dari sesama pesulap yang tidak saling menghormati
satu sama lainnya. Saling menganggap diri paling hebat diantara yang lainnya,
dan saya tidak pungkiri, saya juga sering seperti itu : ).
Menurut tweet dari @imsindo beberapa waktu lalu, hal ini
memang sering terjadi pada pesulap. Kenapa? Karena masing-masing pesulap
memegang rahasia yang cukup berat untuk menjaga triknya agar tidak bocor ke
orang lain. Ini yang kemudian menimbulkan ego yang kuat pada seorang pesulap.
Namun, saya kira ini bisa diatasi dengan beberapa hal. Yang
paling gampang adalah dengan membuat komunitas atau paling tidak mencari teman
sesama pesulap di jejaring sosial macam facebook atau twitter. Jadi, setidaknya
membuat pesulap bisa saling share.
Masalah ketiga yang membuat sulap di Indonesia stagnan
adalah masalah kreatifitas.
Seperti yang saya katakan diatas tadi, sebagian dari kita
masih banyak yang gampang terpengaruh oleh TV, begitu juga dengan pesulap.
Misalnya saja beberapa minggu lalu, saya melihat sebuah perform sulap mentalism
dan trik yang dimainkan sama dengan trik yang pernah dimainkan oleh Deddy
Corbuzier. Gaya pembawaannya juga sangat mirip dengan Deddy Corbuzier dengan
persona sombongnya.
Pada akhirnya, penonton jadi bingung dengan apa yang
disampaikan sang pesulap, dan hanya dihitung jari yang berhasil menangkap apa
yang dia mainkan. Berbeda halnya ketika permainan itu dimainkan oleh DC, tepuk
tangan sangat ramai saat dia memainkannya. Ini karena Deddy memainkannya dengan
persona aslinya.
Contoh kecil itu memperlihatkan betapa kita pesulap
Indonesia belum terlalu kreatif untuk menciptakan trik dan personanya sendiri.
Masih banyak yang mengikuti gaya pesulap terkenal macam Demian, Deddy
Corbuzier, dan ain sebagainya.
Walhasil, yang penonton lihat adalah Demian atau Corbuzier
yang dibungkus oleh diri anda.
Maka dari itu, berkreasilah...dengan begitu orang akan
dengan mudah menganal karya anda dibidang sulap
Sekian tulisan dari saya, semoga bermanfaat
Majulah dunia sulap Indonesia..!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan berkomentar disini..!!!!