Minggu, 24 Januari 2016

2015 Movie Experience – Best Movie





Tahun lalu, menonton adalah salah satu kegiatan premier saya. Baik itu sendirian ataupun rame-rame. Baik itu nonton serial TV ataupun nonton film. Baik itu yang rilisan tahun 1938 sampai rilisan tahun 2015. Baik itu bajakan, download, ataupun ditonton secara legal.
Entah berapa banyak tontonan saya tahun lalu, pastinya lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Jadi sayang rasanya jika pengalaman ini tidak saya tuangkan kedalam sebuah tulisan, siapa tahu bisa menjadi referensi tontonan untuk anda yang membaca (padahal sebenarnya tujuan tulisan ini sebagai sarana riya dan sombong saya saja...hueheheheh)..
Tak perlu lama-lama lagi, ini dia daftar 20 film favorit saya sepanjang tahun 2015...

20. Burnt
(Directed by John Wells/Written by Steven Knight)


Tahun ini sepertinya bukan tahun untuk Bradley Cooper. Semua filmnya tidak ada yang terlalu membuat kita heboh. Tapi Bradley Cooper tetaplah Bradley Cooper. Dia adalah salah satu aktor terbaik di era ini dan dia berhasil menyulap Burnt jadi layak untuk ditonton. Kalau tidak ada dia, film yang sangat sinetron banget ini mungkin tidak tertolong lagi.

19. Ex Machina
(Directed &Written by Alex Garland)


Membuat kagum dan bulu kuduk merinding secara bersamaan. Film ini berhasil menggambarkan betapa mengerikannya para robot itu jika memiliki kecerdasan buatan.

18. The Man from U.N.C.L.E.
(Directed by Guy Ritchie/Written by Jeff Kleeman, David C. Wilson, Lionel Wigram & Guy Ritchie)


Henry Cavill istirahat sejenak menjadi Superman dan dia memakai setelan jas juga bawa-bawa senjata. Sebuah seri film spy yang baru dan cukup menjanjikan menurut saya.

17. Mission: Impossible – Rogue Nation
(Directed by Christopher McQuarrie/Written by Drew Pearce & Christopher McQuarrie)


Ethan Hunt is back..!!!
Ada tiga film spy yang saya tonton tahun ini, dan Mission Impossible adalah salah satu yang terbaik. Rogue Nation setidaknya lebih bagus ketimbang film sebelumnya.

16. Kingsman: The Secret Service
(Directed by Matthew Vaughn/Written by John Goldman & Matthew Vaughn)


Kalau biasanya aktor utama film mata-mata adalah aktor berumur 30 keatas, film ini memiliki aktor muda sebagai tokoh utamanya. Diadaptasi dari komik karya Mark Millar, film ini juga cukup menjanjikan jika dibuat berseri.
Dan adegan chaos di gereja itu epic sekali...

15. The SpongeBob Movie: Sponge Out of Water
(Directed by Paul Tibbit/Written by Jonathan Aibel, Glenn Berger, Stephen Hillenburg & Paul Tibbit)


Ada dua yang membuat saya terpingkal-pingkal di bioskop tahun lalu, pertama film Single-nya Raditya Dika. Yang satu lagi adalah film ini. Film ini sebenarnya masih dengan jalan cerita yang sama dengan serial kartunnya, tapi tetap saja menonton karakter-karakter SpongeBob di layar besar dengan tingkahnya yang konyol adalah sebuah hiburan luar biasa.

14. Maze Runner: The Scorch Trials
(Directed by Wes Ball/Written by T.S. Nowlin)


Cerita tentang sekelompok remaja yang mencoba kabur dari labirin ini kembali berlanjut. Kali ini mereka sudah lolos dari labirin dan menemukan tantangan yang lebih besar: kabur dari sebuah kota mati yang didalamnya dipenuhi mayat hidup atau zombie yang berkeliaran. Sequel dari Maze Runner ini lebih seru dan menegangkan, bahkan jika anda bukan penggemar ataupun belum pernah baca bukunya.

13. Jurassic World
(Directed by Colin Trevorrow/Written by Amanda Silver, Rick Jaffa, Derek Connolly & Colin Trevorrow)


Tahun lalu banyak sekali film-film nostalgia. Jurassic World adalah salah satunya.
Filmnya seru, menegangkan dan yang pasti ada Dinosaurusnya.

12. Ant-Man
(Directed by Peton Reed/Written by Edgar Wright, Joe Cornish, Adam McKay & Paul Rudd)


Saya tidak pernah terbeli dengan apapun yang dikeluarkan Marvel. Film mereka yang bagus dimata saya cuma Winter Soldier dan Guardian of the Galaxy. Selebihnya, hanya lewat begitu saja. Kurang berkesan. Bahkan yang sangat hits sekalipun seperti The Avengers. Mungkin karena saya penggemar DC Comics jadinya saya kurang suka dengan film Marvel..huehehehe.
Tapi list film Marvel favorit saya bertambah tahun lalu setelah menonton Ant-Man. Itupun sebenarnya saya nonton film ini juga karena diajak teman. Filmnya sangat fun dan seru. Semuanya saya kira berkat adanya Edgar Wright di belakang layar mereka.

11. Dope
(Directed & Written by Rick Famuyiwa)


Film ini kocak parah.
Ini bukan rasis, tapi entah bakat apa yang Tuhan berikan pada orang kulit hitam, tapi kalau mereka ini sudah melawak pasti perut serasa mau sobek dan pipi mau meletus karena kebanyakan ketawa.
Bercerita tentang tiga orang sahabat, salah satu dari mereka adalah Malcolm, seorang pelajar SMA kulit hitam, penggemar Hip Hop 90an dan memiliki impian untuk melanjutkan sekolahnya di Harvard namun proposal beasiswanya di tolak mentah-mentah oleh kepala sekolahnya. Tapi bukan itu hal yang membuat hidupnya yang lurus-lurus saja itu jadi berantakan. Suatu hari Malcolm dan dua temannya tadi menghadiri pesta ulang tahun seorang pengedar narkoba dan ternyata malam itu salah seorang memasukkan narkoba dan pistol kedalam tasnya. Malcolm yg baru mengetahui hal itu keesokan paginya mendadak panik. Saat itulah hidupnya berantakan dan menjadi kocak parah. Kalian harus menontonnya untuk membuktikan filmnya memang kocak. Kalau kalian tidak ketawa, ya ndak apa juga. Selera humor orang beda-beda.

10. Star Wars: The Force Awakens
(Directed by J. J. Abrams/Written by Lawrence Kasdan, Michael Arndt & J. J. Abrams)


Sejujurnya saya bukan penggemar Star Wars, tapi apapun yang dibuat J.J.Abrams pasti bagus. J.J.Abrams kalau bikin karya (saya ndak spesifik menyebut film karena dia juga menulis buku dan TV Series) dapat diibaratkan seperti Indomie, semua orang pasti suka, apapun bentuk dan rasanya. Abrams berhasil menyuguhkan sebuah sequel yang bagus, bahkan jika kalian belum nonton Original Trilogy Star Wars pun pasti bisa mengikuti ceritanya.

9. Mad Max: Fury Road
(Directed by George Miller/Written by Brendan McCarthy, Nico Lathouris & George Miller)


Best Action Movie in 2015
Ledakan dimana-mana, mobil saling hantam, manusia saling pukul. Kebrutalan dimana-mana.
Meskipun begitu, alurnya tetap rapih dan masih dapat kita nikmati. Bahkan tiap adegan brutal di filmnya pun punya alasan sehingga adegannya tidak hanya menjadi sekedar adegan baku hantam. Satu-satunya yang tidak berguna di film ini Cuma si gitaris.
Tapi tanpa dia mungkin filmnya tidak akan seheboh ini...

8. Creed
(Directed by Ryan Coogler/Written by Aaron Covington & Ryan Coogler)


Kisah Rocky Balboa kembali berlanjut.
Creed merupakan sequel sekaligus spin-off dari film Rocky sebelumnya. Mnceritakan tentang Adonis Johnson, anak biologis dari Apollo Creed, rival sekaligus teman Rocky Balboa. Adonis memiliki impian menjadi petinju pro namun ditolak oleh keluarga dan para pelatih di gym tempat ayahnya berlatih dulu. Adonis pun pergi ke Phildelphia, tempat tinggal Rocky dan meminta dia melatihnya menjadi petinju pro.

7. The Walk
(Directed by Robert Zemeckis/Written by Christopher Browne & Robert Zemeckis)


Entah film ini masuk bioskop di Makassar atau tidak, tapi ini adalah salah satu film yang membuat saya menyesal tidak menontonnya di bioskop. Mungkin isi ceritanya kurang menarik, namun dari segi visual, The Walk adalah rajanya tahun lalu..

6. The Martian
(Directed by Ridley Scott/Written by Drew Goddard)


Ridley Scott berhasil membuat kisah orang terdampar di Mars menjadi sebuah kisah yang komedik namun tetap menegangkan. Saya rasa Gravity, Interstellar, dan The Martian bisa dibuat menjadi satu trilogy. Cerita ketiga film itu hampir mirip. Semuanya tentang orang terdampar di ruang angkasa.

5. Me and Earl and the Dying Girl
(Directed by Alfonso Gomez-Rejon/Written by Jesse Andrews)


Diangkat dari buku dengan judul yang sama, film ini menceritakan tentang kisah pertemanan Greg dengan gadis bernama Rachel yang didiagnosis menderita Leukimia. Premis ceritanya sebenarnya sangat sinetron sekali, hampir mirip dengan The Fault in Our Stars yang dirilis tahun 2014 lalu. Namun, yang membuat saya lebih menyukai film ini dibanding dengan film serupa adalah tiga karakter utamanya yang terasa lebih nyata dan mudah dipahami karena terasa dekat dengan pribadi penonton, setidaknya untuk saya sendiri. Greg, Earl, dan bahkan Rachel akan membuat  yang nonton akan merasa mereka adalah salah satu dari kita.

4. True Story
(Directed by Rupert Goold/Written by David Kajganich & Rupert Goold)


Bercerita tentang pertemuan antara David Finkel, mantan jurnalis New York Times dengan Christian Longo, seorang tahanan yang membunuh istri dan anak-anaknya.
Sepanjang film kita akan dibuat bingung serta bertanya-tanyaa bahkan hingga filmnya habis. Namun disitulah menurut saya menjadi titik yang membuat film ini menarik. Kita diajak untuk memiliki perspektif yang sama dengan Finkel yang juga dipenuhi dengan banyak pertanyaan mengenai kisah sebenarnya dari Christian Longo.

3. Bridge of Spies
(Directed by Steven Spielberg/Written by Matt Charman, Ethan Coen & Joel Coen)


Setelah beberapa tahun lalu menonton King Speech, saya punya kegemaran baru dalam menonton film. Nonton film biopic. Bagi saya menonton film biopic tidak hanya memberikan hiburan, tapi juga memberikan sebuah pelajaran. Meskipun tidak semua film biopic memberikan nilai lebih, tapi kebanyakan film biopic bisanya memberikan sesuatu yang lebih dari sekedar tontonan.
Film biopic tahun lalu yang saya tonton dan lumayan memberikan inspirasi untuk saya adalah Bridge of Spies.
Berkisah tentang pengacara bernama James Donovan (diperankan dengan sangat apik oleh Tom Hanks) yang bertugas sebagai negosiator pembebasan agen CIA Amerika yang ditahan di Rusia pada masa perang dingin. Pada awalnya dia adalah orang paling dibenci seantero Amerika karena berhasil membebaskan seorang agen mata-mata KGB Rusia dari hukuman mati di persidangan. Namun berkat ide brillian serta kemampuan negosiasinya dia tidak hanya berhasil membebaskan para agen mata-mata kedua negara tanpa perlu saling angkat senjata, tapi juga berhasil membebaskan seorang mahasiswa Amerika yang ditahan di Jerman.
Untuk sebuah film biopic, Bridge of Spies bagi saya terbilang cukup ringan untuk ditonton dan menarik untuk diikuti alur kisahnya. Disetiap scene juga kita akan menemukan quote-quote keren dari James Donovan yang bisa kalian pakai untuk eksis di social media.

2. The Revenant
(Directed by Alejandro G. Inarittu/Written by Mark L. Smith & Alejandro G. Inarittu)


Satu kata untuk menggambarkan seorang Alejandro Inarittu: Ambisius..
Setelah tahun 2014 lalu membuat film Birdman (yang membuat siapa saja  yang bercita-cita menjadi filmmaker untuk memikir ulang impiannya), tahun 2015 dia merilis film yang sama gilanya.
Bersetting di tahun 1892, filmnya sendiri menceritakan tentang perjalanan Hugh Glass untuk menuntut balas. Hugh Glass adalah seorang frontiersman yang ditinggalkan kelompoknya karena dianggap telah mati.
Tiga puluh menit awal kita akan langsung diantar masuk ke dalam perang yang sangat-sangat brutal antara Indian dan para penjelajah, lalu selanjutnya film beralih fokus menceritakan kisah Hugh Glass yang bertahan hidup setelah diserang beruang dan kabur dari Indian, lalu 15 menit akhir barulah kita disuguhi adegan temabk-tembakan ala film western.
Sepanjang film, Inarittu menggabungkan 3 sampai 4 genre film dan cara seperti ini terkadang jarang memuaskan penonton. Meskipun begitu, Inarittu adalah salah satu filmmaker dengan kemampuan storytelling yang baik. Tiap adegan dibuat dengan sangat rapih sehingga kita betul-betul terbawa kedalam ceritanya. Apalagi dia sekali lagi berkolaborasi dengan Emmanuel Lubezki. Dengan long take andalannya membuat The Revenant terlihat sangat nyata.

1. Inside Out
(Directed by Pete Docter/Written by Ronnie del Carmen, Meg Lefauve, Josh Cooley & Pete Docter)


Film terbaik saya tahun ini..!!!
Pixar memang selalu tahu bagaimana caranya membuat sebuah film animasi yang tidak hanya mengagumkan secara artistik namun juga dari segi cerita. Pete Docter – manusia yang bertanggung jawab atas air mata kita semua di 15 menit pertama film Up  – beserta tim penulis dari Pixar tahu betul cara menceritakan tentang isi kepala seorang gadis beranjak remaja yang sangat ribet dengan cara yang menghibur, lucu, dan tentunya membuat mata kita berkaca-kaca. Dengan cara penceritaan yang sangat ringan dan enak membuat film ini jadi sangat nyaman untuk ditonton bersama keluarga, sahabat, pacar, ataupun hanya sendirian (jika anda adalah seorang bujang akut seperti saya).
Dan seperti biasa, Pixar memang tidak tanggung-tanggung dalam memilih pengisi suara. Nama-nama komedian terkenal seperti Amy Poehler, Bill Hader, dan Mindy Kaling ada dalam jajaran pengisi suara film ini. Lengkap sudahlah film ini.