Rabu, 01 November 2017

Video Game sebagai Medium Bercerita yang Baru



Baru saja saya menyaksikan dua trailer game yang cukup mencuri perhatian banyak penggemar game di Paris Game Week 2017 beberapa hari yang lalu. The Last of Us Part 2 dan Detroit: Become Human adalah dua game tersebut.

The Last of Us Part 2 adalah game bergenre survival horror buatan developer Naughty Dog dan merupakan lanjutan dari game pertamanya yang rilis secara eksklusif untuk PS3 dan PS4 pada pertengahan 2013 yang lalu. Belum banyak bocoran gameplay dan cerita, namun dari rumor yang beredar di dunia maya, game-nya akan menjadi sekuel sekaligus prekuel dari game pertamanya. Tanggal rilis game-nya pun belum diungkapkan karena masih dalam tahap pengembangan.




Sedangkan Detroit: Become Human adalah sebuah game bergenre interactive drama buatan developer Quantic Dream yang rencananya akan dirilis pada tahun 2018 secara eksklusif untuk PS4. Berdasarkan empat trailer yang telah beredar, game-nya akan bertempat di kota Detroit masa depan dimana android atau robot manusia buatan telah ada dan dibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dalam game-nya nanti kita akan memainkan 3 karakter berbeda yang masing-masing memiliki jalan cerita sendiri. Gameplay-nya sendiri nanti berupa pilihan-pilihan yang akan berpengaruh pada jalan cerita masing-masing karakter. Belum pasti apakah jalan cerita setiap karakter akan saling berkaitan satu sama lain seperti di game Heavy Rain, namun jika anda adalah penggemar game-nya, Detroit: Become Human adalah game yang layak untuk anda tunggu.




Kedua game ini cukup menarik. Jika dilihat dari trailer yang ditayangkan di Paris Game Week kemarin, selain keduanya menampilkan grafis yang luar biasa, game tadi sepertinya akan memberikan suguhan cerita yang sangat menarik dan kompleks. Dengan hadirnya game seperti di atas tadi semakin memperkuat anggapan orang-orang bahwa  video game merupakan sebuah medium baru dalam menyampaikan cerita.

Dulu medium bercerita hanya menggunakan  menggunakan kertas dan kata-kata. Cerpen dan Novel adalah bentuk awal bagi orang-orang yang ingin menuangkan ceritanya, dengan kata-kata yang disusun sedemikian rupa agar memancing imajinasi dan emosi pembacanya. Lalu kemudian muncul medium baru seperti komik, teater, dan film yang tidak hanya menggunakan kata-kata yang indah saja, namun juga memvisualisasikan tiap adegan yang telah ditulis. Medium untuk bercerita kembali muncul ketika televisi mulai menayangkan serial tv. Tidak hanya memviualisasikan sebuah cerita, serial tv juga kemudian membawa cara bercerita menjadi lebih kompleks dengan membagi cerita dalam beberapa episode

Semua itu tidak cukup. Perubahan medium dari buku novel hingga ke dalam bentuk layar televisi hanya merubah penikmatnya berganti nama dari pembaca ke penonton yang cuma duduk diam sambil disuguhkan sebuah cerita. Penikmat ini ingin lebih. Mereka lebih ingin terlibat. Dan sepertinya hal inilah yang ditangkap para developer dan kreator game sehingga menghasilkan game-game seperti Final Fantasy, GTA, Uncharted, dan tentunya dua game yang tadi kita bahas di atas.
Dalam game, para penikmat ini tidak hanya duduk manis sambil duduk manis sambil disuguhkan cerita yang diberikan, tapi juga menjadi penentu bagi karakter game-nya ataupun jalan cerita bagi game itu sendiri. Para penikmatnya bukan hanya berganti nama, namun juga bertambah peran.
Hal ini kemudian memunculkan pertanyaan baru:

“Apakah munculnya video game sebagai medium bercerita yang baru akan mematikan medium yang lain?”

Paul Dini, penulis komik Batman dan Batman: The Animated Series, adalah penulis dari video game Batman: Arkham. Game-nya sangat sukses dipasaran, dipuji kritikus dan mendapatkan penghargaan sebagai game terbaik. Sam Houser dan Hideo Kojima merupakan penggemar film, namun dibanding menjadi filmmaker mereka malah memilih menjadi pembuat game. Sekarang kita semua tahu seperti apa Grand Theft Auto dan Metal Gear Solid yang mereka berdua buat

Dengan mulai banyaknya kreator-kreator video game yang tidak kalah dari kreator-kreator medium yang lain, ditambah dengan trend sekarang dimana banyak film, komik, dan novel yang diadaptasi dari video game, rasa-rasanya jawaban “ya” untuk pertanyaan di atas bukanlah jawaban yang tidak mungkin. The Last of Us Part 2 dan Detroit: Become Human sepertinya akan membuat pertanyaan tadi semakin dekat menjadi kenyataan.