Selasa, 16 April 2013

#opini - Presidenku Pun Berkicau di Twitter





Bapak Susilo Bambang Yudhoyono pun akhirnya memiliki akun twitter pribadi, nama akunnya adalah @SBYudhoyono
Ini asli, karena akun tersebut sudah di-verified oleh pihak pengelola twitter.

Banyak yang menanggapi positif tentang kabar ini. Namun tak sedikit pula yang beranggapan negatif, termasuk dari kalangan pengamat politik.

Menurut beberapa pengamat politik, hal ini sebenarnya mengindikasikan bahwa citra pak SBY sudah semakin melemah, beliau pun membuka akun twitter agar lebih dekat pada masyarakat yang sebagian besar sudah memiliki akun twitter dan melakukan pencitraan diri melalui akun tersebut..
Menurut saya pribadi, ini adalah suatu gebrakan baru dari Presiden kita ini setelah 4 albumnya yang cetar membahana :D
dan sah-sah saja sebenarnya bapak SBY membuka akun twitter, asalkan beliau tidak lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang kepala negara..

Jangan sampai nanti beliau kelamaan eksis, beliau malah lupa sama tugas negara :D
Terlepas dari itu, semoga dengan adanya akun twitter dari bapak Presiden kita ini membuatnya semakin dekat dengan rakyat yang beliau pimpin serta mendengarkan aspirasi mereka..
bukan hanya menjadi tempat curhatan galau beliau atas keprihatinannya

Semoga...

Sabtu, 13 April 2013

Apa yang membuat Bayern Muenchen menjadi juara Bundesliga 2012/13




Bayern Muenchen menjadi tim pertama Eropa di musim ini yang mengunci gelar juara liga.
Tidak tanggung-tanggung, dia mengunci gelar juara dengan selisih 20 poin dari peringkat kedua, Borussia Dortmund, itupun masih menyisahkan 6 pertandingan sisa hingga akhir musim bagi Bayern. Sangar.
Menurut saya sebagai penggemar bola, ada beberapa faktor yang membuat Bayern Muenchen sangat gampang menjuarai Bundesliga musim ini..

Faktor Dortmund dan Schalke
Dortmund dan Schalke adalah klub penghalang Bayern mengunci gelar juara 2 musim lalu secara berturut-turut, khususnya Dortmund yang berhasil merebut juara dari mereka.


Faktor yang membuat Dortmund tak lagi menjadi penghalang bagi Bayern musim ini adalah perginya pengatur serangan mereka, Shinji Kagawa, dan baru kembalinya Nuri Sahin pada pertengahan musim ketika Dortumnd sudah tertinggal jauh dari Bayern. Sebenarnya kehilangan Kagawa tidak terlalu berarti bagi pasukan Jurgen Kloop andai saja mereka juga tidak fokus pada Champions League. Bayangkan, Dortmund berada di grup neraka bersama Real Madrid, Manchester City dan Ajax. Duo midfielder muda Dortmund, Gotze dan Reus jadi harus bekerja ekstra di dua kompertisi yang cukup berat. Pada akhirnya Dortmund lebih fokus pada Champions League, buktinya mereka sudah sampai Semi-final dan akan kembali melewan Real Madrid..


Sedangkan pada Schalke, faktor perginya Raul Gonzales dari tim sangat berpengaruh. Ini terbukti dengan terlemparnya Schalke dari posisi 3 besar Bundesliga musim ini dan belum bisanya mereka berbicara banyak pada Champions League musim ini.

Dengan kondisi 2 tim diatas, Bayern yang sudah mempersiapkan diri yang akhirnya menjadi juara.

Skuad Terlengkap Musim Ini


Kalau boleh saya katakan, Bayern Muenchen adalah tim dengan skuad terlengkap musim ini. Dari posisi penjaga gawang dan striker, semuanya mempunyai skill mumpuni. Selain itu, racikan strategi dari Jupp Heynckes juga sangat luar biasa, dimana dia bisa menggabungkan kekuatan pemain muda dengan pemain veteran.
Bukti ketangguhan Bayern Muenchen bisa dilihat dari berhasilnya Bayern membungkam Hamburg SV dengan skor yang cukup mencolok, 9-2. Itupun dengan tim lapis kedua mereka. Luar biasa.

Ambisi Jupp Heynckes


Heynckes sudah menyatakan ingin pensiun di musim ini. Selain itu, jauh-jauh hari Bayern bahkan sudah menyatakan akan menggunakan Pep Guardiola sebagai penggantinya. Menurut pandangan saya, kedatangan Pep-lah yang membuah Jupp sangat berambisi meraih banyak gelar musim ini. Dia mungkin ingin dikenang sebagai salah satu pelatih sukses di Bayern Muenchen sebelum namanya tertimpa berita-berita dari aksi Pep nantinya :D ..

namun ini Cuma pendapat pribadi saja sebagai pencinta sepakbol, mungkin anda punya pendapat lain :D

Fortune Teller




Dari dulu sampai sekarang saya sama sekali tidak percay dengan apa yang disebut dengan ramalan, atau bahasa bekennya Fortune Teller

Saya kira siapapun bisa menentukan masa depannya sendiri jika dia menggunakan pikiran dan hatinya secara rasional. Misalnya, ketika adan ingin menyeberang jalan yang sangat banyak dilalui oleh mobil dengan kecepatan tinggi dan disitu ada jembatan penyeberangan, mana yang anda pilih? Menyeberang langsung atau melewati jembatan? Pasti banyak dari anda yang menjawab lewat jembatan atau paling tidak melewati langsung jalanan tersebut namun dengan bantuan orang lain untuk menyeberang. Alasannya juga pasti sama, yaitu agar anda selamat.

Dari sini sudah dibuktikan bahwa anda sebenarnya sudah bisa menentukan masa depan anda dengan penuh rencana sesuai pikiran dan perasaan yang sangat rasional, meskipun tidak 100%.
Takdir itu diciptakan Tuhan bercabang untuk kita, tinggal kita saja yang memilih untuk melalui cabang yang mana. Masing-masing memiliki konsekuensi dan menentukan masa depan anda. dengan pikiran dan perasaan rasional maka anda akan bisa membuat rencana yang tepat untuk masa depan yang anda inginkan...Seperti kata motivator-motivator yang ada di TV dan seminar itu : )



Jadi, menurut saya, orang yang mempercayai ramalan dan sebagainya itu hanyalah orang galau yang kurang percaya diri untuk menentukan masa depannya sendiri.
Semoga tulisan saya bermanfaat...adios...!!!

Ian Ardianzah

Sabtu, 06 April 2013

Mengedit Naskah Tulisan

buat teman-teman sekalian yang mungkin lagi menulis atau pun lagi menjajaki karir sebagai penulis, utamanya penulis komedi...kali ini saya memberikan tips mengedit naskah tulisan yang saya ambil dari blog Raditya Dika di www.radityadika.com 

ini dia tipsnya, selamat membaca :)


1. Kasih jarak dulu
Sebelum mengedit tulisan kamu, simpen dulu tulisan tersebut minimal satu minggu. Begitu kamu selesai menulis draft 1, jalan-jalan dulu, lupakan tentang naskah kamu. Baru, setelah seminggu, kembali ke naskah kamu. Dengan memberikan waktu/jarak seperti ini, pasti mata kamu dalam membaca naskah kamu akan lebih fresh. Mata kamu akan menjadi mata seorang pembaca yang bisa melihat kesalahan-kesalahan yang mungkin tidak terlihat sewaktu sedang menulis dulu.

2. Lebih padat lagi!
Bagi gue, mengedit lebih berarti memotong, atau merampingkan. Gue akan lihat kalimat-kalimat yang bisa dibuat lebih “padet”. Gue akan coba menggunakan kata yang lebih sedikit untuk tujuan yang sama. Misalnya, di naskah ada tulisan: “Gue sama sekali enggak tahu apa gue harus pergi ke sana atau tidak.” Kalimat ini akan gue buat lebih padet dengan menulisnya seperti ini aja: “Gue bingung ke sana apa enggak.” Kalimat dengan jumlah kata yang sedikit seperti ini membuat tulisan kita tidak terasa “sesak” dan “ramai”.

3. Kurangi kalimat pasif

Gue pasti sebisa mungkin menggunakan kalimat aktif. Setiap kali gue nemu kalimat pasif, pasti gue ubah menjadi aktif. Seperti misalnya: “Ketimun itu diambil Edgar” akan gue ganti menjadi “Edgar mengambil ketimun”. Penulisan kalimat dalam bentuk aktif akan membuat pembaca bisa membayangkan kalimat tersebut dengan lebih visual. Kalimat aktif juga membuat pembaca merasa tulisannya bergerak maju, dan orang-orang ditulisan tersebut terasa melakukan kegiatan.

4. Speaker attribution
Speakter attribution berarti frase yang menandakan siapa yang berbicara dalam kalimat langsung. Misalnya “kata Edgar”, atau “kata gue”, atau “kata Nyokap”. Biasanya dalam mengedit gue akan membuat dialog menjadi lebih enak divisualkan dengan mengganti/mencampurkan speaker attribution dengan sebuah kegiatan.

Misalnya:

“Gar, di buku Marmut Merah Jambu ada cerita tentang kamu ya!” seru gue.
“Sudah cukup, Bang! Aku udah gak mau lagi ditulis di buku Abang,” kata Edgar.
“Tapi Gar, kalo abang kasih sepuluh ribu perak mau?” tanya gue.
“Mau, Bang! Mau!” kata Edgar.


Gue edit menjadi lebih visual dan tidak membosankan menjadi:

“Gar, di buku Marmut Merah Jambu ada cerita tentang kamu ya!” seru gue.
“Cukup, Bang!” Edgar menggelengkan kepalanya. “Aku udah gak mau lagi ditulis di buku Abang!”
Gue mengeluarkan dompet, “Tapi, Gar… Kalo abang kasih sepuluh ribu perak mau?”
“MAU BANG! MAU!”
Harga diri Edgar ternyata lebih murah daripada gue kira.


4. Cek typo
Selalu cek dan re-check tulisan kamu sudah bebas kesalahan ketik. Tidak ada yang lebih nyebelin buat editor penerbit baca selain naskah yang banyak salah ketik.

5. KISS = Keep It Simple, Stupid!

Gue adalah tipe penulis yang selalu menghindari penggunaan kata yang terlalu berat. Kalau gue nemuin kata seperti ini dalam buku gue: “Dia harus lebih konsisten dalam mengaktualisasikan idenya.” biasanya gue akan ganti menjadi “Dia harus lebih sering mewujudkan idenya.” Kata-kata dalam Bahasa Inggris yang keluar pas lagi nulis draft pertama seperti “gesture” gue pasti rubah menjadi “sikap”. Sebisa mungkin gue menulis dengan istilah yang lebih banyak orang tahu. Semakin simpel, semakin baik. Menulis bukan untuk memberitahu kamu pintar dan ngerti banyak kata-kata aneh, tapi untuk mengkomunikasikan cerita kamu secara efektif kepada pembaca.

6. Struktur dulu, baru komedi

Karena gue adalah penulis komedi, sewaktu menulis gue berusaha untuk tertawa pada jokes gue. Kalau gue ketawa, berarti jokesnya berhasil, paling enggak buat gue. Kalau lagi editing, gue emang jarang ketawa sama jokes yang gue buat sebelumnya (karena udah tahu apa jokesnya apa). Tapi, biasanya gue akan selalu mencari celah untuk memasukkan komedi ke dalam tulisan gue sembari gue mengedit.
Buat kamu yang mau menulis komedi, jangan takut kalau dalam draft pertama tulisan kamu belum lucu. Komedi akan datang sendirinya kalau struktur tulisan kamu sudah rapih dan benar. Konsentrasi dulu dengan cerita yang mau kamu sampaikan, dan komedi bisa ditambahkan/dieksplorasi pada saat rewriting. Hindari penulisan komedi yang malas seperti memasukkan tebak-tebakan, cerita lucu, ini semua harus dihapus pas lagi ngedit tulisan kamu.

7. Hindari hal-hal klise

Gak tahu dengan penulis lain, tapi gue gak terlalu suka dengan penggunaan istilah yang klise seperti “Dia seperti tong kosong nyaring bunyinya”, atau “Dia cewek terindah yang pernah gue lihat”, atau “Gue cinta sama dia setengah mati”. Istilah klise ini selain sudah terlalu sering digunakan, juga tidak memperkaya tulisan kita sendiri. Setiap kali ngedit, gue mencari istilah-istilah klise ini, membuangnya, dan mencari metafor lain yang belum pernah dipakai sebelumnya.

8. Udah kelar? Edit lagi!
Writing is rewriting. Kalau kamu pikir editan kamu udah bagus, kasih jarak seminggu, lalu baca ulang dan edit lagi. Ulangi sampai kamu merasa tulisan kamu sudah benar-benar bagus. Kecuali kalo kamu ditungguin editor dan naskahnya sudah masuk deadline mau terbit kayak gue. Huehehehhe..

Semoga membantu calon-calon penulis yang juga lagi nulis/ngedit tulisannya.

diambil dari www.radityadika.com