Kamis, 01 Januari 2015

MovieTalk - Film Terbaik tahun 2014




Tahun ini saya tidak terlalu sering ke bioskop ataupun download film. Saya melewatkan beberapa film bagus seperti Fury, Nightcrawler, Guardian of the Galaxy, Cahaya dari Timur: Beta Maluku, dan tentu saja Gone Girl yang tidak ditayangkan bioskop Indonesia. Namun saya akan coba untuk merangkum beberapa film yang rilis tahun 2014 – yang sempat saya tonton tentunya – dan menurut opini saya merupakan film terbaik di tahun 2014. Semoga bisa jadi bahan referensi bagi anda yang membaca :)

Chef
(Directed & Written by Jon Favreau)



Film terbaik tahun 2014...!!! setidaknya untuk versi saya.
Film ini penuh dengan pembelajaran. Film ini mengajarkan saya untuk tetap memiliki prinsip dalam hidup dan tidak membiarkan orang lain mendikte karya kita – sepertinya ini merupakan curhatan Jon Favreau yang dia tuangkan dalam filmnya, mengajarkan saya untuk bangkit dari keterpurukan, dan tentu saja mengajarkan saya bagaimana menjadi orang tua yang baik – meskipun saya belum berkeluarga, namun hal seperti ini akan sangat berguna bagi saya kelak.
Dan satu hal lagi yang membuat film ini menjadi film terbaik bagi saya di tahun 2014.
Yeah, that’s right...
Food.

Interstellar
(Directed by Christopher Nolan/Written by Jonathan Nolan & Christopher Nolan)


Film yang sudah saya tunggu-tunggu sejak tralier pertamanya muncul di pertengahan tahun 2013.
Film ini mengisahkan tentang perjalanan sekelompok astronot dalam mencari planet baru untuk di tempati oleh manusia setelah pemanasan global besar-besaran terjadi di Bumi.
Seperti biasa, Christopher Nolan dan Jonathan Nolan memberikan kita sebuah film yang memiliki plot sederhana namun penuh dengan twist. Film ini juga penuh dengan ilmu sains yang akan membuat penontonnya merasa dikuliahi mata pelajaran fisika. Namun sebenarnya dibalik semua grafis, efek, serta ilmu sains yang memukau itu terdapat sebuah drama yang menarik dan memberikan pembelajaran akan kehidupan – yang lagi-lagi akan berguna bagi saya kelak jika sudah menjadi orang tua.
Satu kata untuk film ini...
Epic.

The Maze Runner
(Directed by Wes Ball/Written by Noah Oppenheim, Grant Pierce Myers & T. S Nowlin)


Film ini menceritakan tentang sekelompok pemuda yang dimasukkan kedalam sebuah Maze atau Labirin dan mereka mencoba kabur dari labirin yang berisikan monster beserta misteri-misteri lainnya. Jalan cerita yang simpel namun penuh dengan plot twist. Sebuah film adaptasi dari novel young adult yang layak untuk ditonton. Setidaknya film ini memilki potensi untuk memberikan greget yang sama dengan Harry Potter dan Twilight setelah beberapa film adaptasi novel young adult sepeti I Am Number Four, Percy Jackson, Divergent, dan tentunya Hunger Games dinilai gagal oleh beberapa pengamat film.
Saya jadi tidak sabar menunggu kelanjutan dari film ini.

The Raid 2: Berandal
(Directed & Written by Gareth Evans)


Sekuel dari film The Raid: Redemption (Serbuan Maut) ini menceritakan tentang kisah kelanjutan Rama, seorang polisi rokkie yang lolos dari serbuan maut di gedung apartemen miliki bandar narkoba. Kali ini Rama ditugaskan oleh Bunawar untuk menjadi seorang polisi undercover untuk membongkar sindikat mafia sekaligus untuk mencari pembunuh dari kakaknya.
Seperti di film pertama, film ini penuh dengan adegan aksi namun kali ini dengan cerita yang lebih berisi. Ketegangan yang disuguhkan Gareth Evans selama hampir 2 setengah jam mampu mengalahkan ketegangan nonton film horor.
Kabranya akan dibuat film ketiga dari seri The Raid ini. Kita tunggu saja seperti apa filmnya.

Tabula Rasa
(Directed by Adriyanto Dewo/Written by Tumpal Tampubolon)


Film ini kurang lebih memiliki isi cerita yang hampir sama denga Chef, bahkan ada yang sempat mengira bahwa Tabula Rasa ini mencontek Chef buatan Jon Favreau. Namun saya bisa pastikan bahwa fim ini betul-betul memiliki nilai originalitas tersendiri dan tidak mencontek film Chef. Film ini juga penuh dengan pembelajaran akan kehidupan. Menurut saya film ini merupakan satu dari sedikit film Indonesia di tahun 2014 yang memiliki plot cerita bagus.
Sebenarnya saya punya pengalaman menarik yang ingin saya ceritakan mengenai film ini namun hal itu akan saya bahas di postingan artikel yang lain.

X-Men: Days of Future Past
(Directed by Bryan Singer/Written by Simon Kinberg)


Bryan Singer kembali menyutradarai kelanjutan dari film X-Men. Film X-Men yang ketujuh ini bercerita tentang Wolverine yang kembali ke masa lalu untuk memperbaiki situasi masa depan, dimana para mutan dihajar habis-habisan oleh sebuah mesin yang mampu menangkal semua kekuatan mutan.
Secara sekilas, cerita yang disuguhkan film ini akan mirip dengan Inception. Apalagi setelah Bryan Singer kembali menagani film ini, menjadikan X-Men: Days of Future Past sebagai salah satu tontonan terbaik saya pada tahun 2014.
Kita tunggu saja kelanjutan cerita para mutan ini di X-Men: Apocalypse

Selain film-film yang rilis tahun 2014 tadi, saya juga punya daftar beberapa film sudah rilis beberapa tahun lalu namun baru saya tonton tahun 2014. Berikut daftar film-film yang menurut saya terbaik tersebut.

Good Will Hunting (1997)
(Directed by Gus Van Sant/Written by Ben Affleck & Matt Damon)


Jujur saja, saya mencari film ini di lapak torrent sesaat setelah berita duka mengenai kematian Robin Williams menyebar di Internet. Rasa penasaran saya akan film ini bertambah ketika melihat budget filmnya yang hanya 10 Juta Dollar namun bisa meraih pendapatan sekitar 200 juta dollar. Saya ingin tahu apa yang membuat film ini bernilai lebih.
Setelah menontonnya, saya akhirnya tahu betapa film ini memang salah satu film terbaik yang pernah dibuat sepanjang masa. Film ini penuh dengan pelajaran akan kehidupan namun tidak menggurui penontonnya.
Dan seandainya pihak Warner Bros. membuka voting siapa Sutradara/Penulis film Batman selanjutnya, saya tidak akan ragu untuk memilih Ben Affleck.

Her (2013)
(Directed & Written by Spike Jonze)


Cinta adalah sesuatu yang indah namun terkadang aneh dan konyol pada saat yang bersamaan. Mungkin inilah yang ingin disampaikan oleh Spike Jonze dalam film ini. Jika anda merasa aneh ada manusia yang bisa jatuh cinta pada vampire seperti yang diperlihatkan Twilight – atau Ganteng-ganteng Serigala untuk anda yang cinta produk dalam negeri – tunggu sampai anda menonton film ini dan anda akan merasakan bahwa seberapa aneh pun itu, cinta memang selalu menjadi hal yang paling indah di dunia.

Training Day (2001)
(Directed by Antoine Fuqua/Written by David Ayer)


Apa yang membuat sebuah film aksi memiliki sebuah nilai lebih di mata penonton? Ya, benar. Sebuah plot yang menarik, dan Training Day memberikan suguhan itu untuk kita.
Sebuah cerita tentang hari pelatihan seorang detektif rokkie yang memiliki rasa kepahlawanan tinggi dan menemukan bahwa betapa busuknya orang-orang yang ada di dalam institusinya merupakan nilai lebih dari sebuah film aksi.
Film ini juga semakin menobatkan David Ayer sebagai Director/Screenwriter film aksi favorit saya.

Arisan! (2003)
(Directed by Nia Dinata/Written by Joko Anwar & Nia Dinata)


Setiap manusia punya masalah untuk dirinya masing-masing. Namun jika masalah itu hanya disimpan untuk diri sendiri, solusi akan susah untuk kita dapatkan. Maka dari itu, berbagilah masalahmu dengan keluarga dan teman dekat. Seperti itulah kira-kira cerita yang ingin disampaikan Joko Anwar dan Nia Dinata dalam film ini.
Peran Tora Sudiro sebagai gay di film ini juga semakin memperkuat kesan bahwa memang dia adalah salah satu aktor terbaik yang pernah dimilki oleh bangsa ini.
Sayang sekuelnya tidak semenarik film pertamanya.

Ada Apa dengan Cinta? (2002)
(Directed by Rudi Soedjarwo/Written by Jujur Prananto, Prima Rusdi & Rako Prijanto)


Sudah lama saya ingin menonton film ini, dan tahun ini akhirnya kesampaian juga. Saya jarang sekali mendapatkan film cinta remaja yang seperti AADC ini – dan sejauh ini yang menurut saya bisa menyamai film AADC hanya The Art of Getting By.
Tidak banyak yang bisa saya ceritakan tentang film ini selain kenyataan bahwa Rangga itu memang saya banget.. :D

The Holiday (2006)
(Directed & Written by Nancy Meyers)


Jarang sekali ada film drama percintaan yang bisa saya pahami dengan baik, namun The Holiday ini sepertinya pengecualian buat saya – mungkin karena sangat mengena dengan cerita pribadi saya.
Film ini menceritakan tentang Iris yang tinggal di London dan sedang galau karena lelaki idamannya ialah orang yang tidak pernah membalas cintanya. Ditambah lagi si pria idola itu mengumumkan pertunangan dengan wanita lain. Iris yang galau ini pun ingin mencari suasana baru dan akhirnya saling bertukar rumah dengan Amanda, seorang pembuat trailer film dari Hollywood, Amerika Serikat yang juga sedang mencari suasana baru setelah bercerai dengan suaminya.
Selain cerita yang bisa saya pahami dengan baik, tokoh Graham di film ini juga (lagi-lagi) mengajarkan kepada saya bagaimana menjadi ayah yang baik.
Oh, dan satu lagi. Akhirnya di film ini saya tahu bahwa Hans Zimmer ternyata bisa juga membuat musik yang romantis :D

Moneyball (2011)
(Directed by Bennett Miller/Written by Steve Zailian & Aaron Sorkin)


Cerita mengenai si lemah yang bisa menang melawan si kuat selalu menjadi cerita yang menarik untuk diikuti. Apalagi jika cerita itu merupakan sebuah kisah nyata.
Film ini bercerita tentang kisah nyata mengenai Billy Beane, General Manager dari tim Baseball Oakland Athletics, yang menghadapi masalah dalam membangun timnya. Satu-persatu pemain andalannya keluar dan pergi ke tim lain dan problem ini akan semakin menurunkan presatasi dari Athletics. Billy Beane akhirnya menggunaan cara yang tidak biasa, yaitu Sabremetric untuk membangun timnya dengan biaya yang terjangkau.

The Usual Suspects (1995)
(Directed by Bryan Singer/Written by Christopher McQuarrie)


Dalam sebuah cerita detektif, pembuat cerita terkadang memancing kita yang membaca atau menonton untuk memilih pelaku, lalu pada akhir cerita kita dibuat terperangah karena pelaku yang kita pilih ternyata adalah orang yang salah.
Hal ini berbeda dengan film The Usual Suspects. Di awal cerita kita sepertinya sudah diberitahu secara samar tentang siapa pelaku kejahatan. Namun seiring dengan jalannya cerita, keyakinan kita akan pelaku itu dibuat goyah hingga akhirnya kita memilih tersangka lain. Sampai pada akhir film kita pun terperangah dan akan bilang “apa saya bilang tadi, dia kan orangnya....!!”
Cerita yang benar-benar unik untuk sebuah film misteri. Sepertinya hanya The Usual Suspects serta Death Note yang bisa memberikan sensasi seperti ini.

The Hangover (2009)
(Directed by Todd Phillips/Written by Jon Lucas & Scott Moore)


Film Edan.
Mungkin kata itu yang paling tepat untuk menggambarkan film komedi absurd ini. Jujur, film ini betul-betul bisa membuat saya tertawa terpingkal-pingkal di kasur akibat efek dari humornya yang sangat vulgar.
Sayang sekuel keduanya kurang greget karena mengulang komedi yang sama dengan film pertamanya.

Itulah tadi daftar-daftar film terbaik yang saya tonton di tahun 2014 ini. Bagaimana dengan anda? Apakah anda juga punya daftar film terbaik yang anda tonton di tahun 2014?

Catatan Akhir Tahun 2014




Saya sebernarnya adalah orang yang paling malas untuk mengungkit-ungkit masa lalu, apalagi sampai harus membuat catatan akhir tahun seperti ini. Masa lalu bagi saya adalah sebuah hal yang telah lalu, tidak usah untuk selalu diingat-ingat. Namun rasanya tahun 2014 ini sangat banyak meninggalkan kenangan bagi saya pribadi. Mulai dari yang senang, sedih, menggemparkan, biasa-biasa saja, film terbaik yang saya tonton, buku terbaik yang saya baca, playlist lagu yang menemani hari-hari saya di tahun 2014 dan sebagainya. Maka dari itu, saya akan coba mengingat-ingat kembali dan merangkumnya ke dalam sebuah tulisan sederhana ini. Berharap suatu saat nanti tulisan ini setidaknya memberikan senyuman kecil untuk saya dan tentunya anak-anak saya kelak..


Momen indah tahun 2014
Sebenarnya ada banyak momen indah pada tahun 2014 ini, namun karena ingatan saya sangat lemah untuk urusn-urusan seperti ini maka saya akan meceritakan yang masih membekas dan masih saya ingat saja :D

Yang pertama dan yang merupakan momen yang sepertinya akan sulit saya lupakan adalah otak saya isinya hampir setara dengan batu kali ini akhirnya bisa juga meluluskan saya dari bangku kuliah di jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang. Meskipun begitu, perasaan kangen karena semakin sulit untuk bertemu dengan teman-teman semasa kuliah terkadang muncul juga. Dan tentunya, yang masih menjadi beban pikiran dan terus menghantui beberapa bulan ini adalah revisi skripsi. Mudah-mudahan beban ini bisa cepat teratasi...

Momen selajutnya dalah momen dimana akhirnya saya diterima bekerja sebagai staf keuangan di PT Media Fajar Koran. Saya termasuk beruntung bisa bekerja di perusahaan media terbesar di Sulawesi Selatan ini. Kantornya lumayan asik dan sepertinya saya akan betah untuk bekerja di tempat itu, setidaknya untuk setahun kedepan. Mungkin juga saya akan mencoba untuk memasukkan beberapa tulisan untuk kolom opini. Kita lihat saja nanti.


Momen terburuk tahun 2014
Sama dengan momen indah yang saya tuliskan tadi, tahun ini momen terburuk dalam hidup saya juga luamayan banyak. Salah satunya yang masih membekas tentu saja masalah asmara. Saya memang orang yang lemah kalau sudah berurusan dengan sesuatu yang ada berhubungan soal hati. Dua kali saya menyatakan cinta untuk dua orang berbeda, dua kali pula ditolak. Mengenaskan memang. Tapi setidaknya hal-hal seperti ini bisa dijadikan ajang introspeksi diri untuk  saya pribadi. Keep fighting, bro...!!!

Beralih ke momen yang tidak kalah buruknya bagi saya. Tim kesayangan saya, Chelsea Football Club, prestasinya sangat menurun tahun ini. Meskipun The Special One, Jose Mourinho telah kembali ke Stamford Bridge namun tetap saja Chelsea harus puas mengakhiri tahun 2014 tanpa gelar. Semoga tahun 2015 ini menjadi tahun yang manis bagi Chelsea, apalagi setelah melihat performa mereka musim 2014/2015. Saya akan membahas hal ini dalam postingan artikel yang lain.

Sampai disini saja dulu catatan akhir tahun saya di tahun 2014. Semoga di tahun 2015 ini saya dan anda yang sudah sudi membaca curhatan saya ini bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. Amin.

Happy New Year, Everyone...

My Tweet #6

sesungguhnya bulan ramadhan adalah bulan yg penuh berkah...berkah bagi org2 beriman dan berkah pula bagi para pencuri sandal

posting 3Agustus 2011 di Twitter

My Tweet #5

we cannot change the past even we have a time machine to repair it, because maybe that's destiny of God. the only way we can do is learn it

posting 31 Maret di Twitter

My Facebook Post #9

“Football is an unpredictable thing.. Some results will make you shock, but that’s the thing that makes it passionate, the mystery in it” Bambang Pamungkas

posting 29 Desember 2010 di Facebook

My Facebook Post #8

menurut para ahli, alam bawah sadar manusia tidak mengenal apa yang disebut kata TIDAK, JANGAN, dsb. sebagai contoh, jika saya menyuruh anda untuk JANGAN memikirkan seekor gajah...!!!, anda malah akan memikirkan seekor gajah tidak percaya...??? silahkan di coba sendiri

posting 22 Desember 2010 di Facebook

My Facebook Post #7

tahukah anda bahwa Albert Einstein dianggap sebagai seorang pemalu, bodoh, malas belajar, dan pelanggar tata tertib? Ia lulus SMP tanpa mendapatkan ijazah dan dua kali gagal mengikuti ujian masuk perguruan tinggi. tapi siapa yang sangka bahwa dia adalah seorang ilmuwan yang jenius.

posting 10 Desember 2010 di Facebook