Beberapa bulan ini saya seharusnya menyelesaikan skripsi, menyelesaikan
ebook The Clairvoyant, dan menulis beberapa artikel untuk bisamagic.com.
Namun semua itu terhalang oleh satu benda yang disebut dengan:
Twitter...
Twitter memang sudah menjadi candu bagi saya dalam beberapa tahun
belakangan ini. Saya sign up di situs sosmed berlogo burung ini sejak Agustus
2010, namun betul-betul aktif melakukan aktifitas tweet saat tahun 2012 lalu.
Entah apa yang membuat situs microblog ini menjadi sesuatu yang
penting dalam kehidupan sehari-hari saya, namun yang pasti saya sangat merasa
nyaman menggunakan media sosial ini ketimbang facebook, friendster (????), ataupun situs-situs sosmed baru yang muncul
belakangan ini. Segala hobi dan hal-hal kesukaan saya ada di twitter. Mulai dari
komik, film, sepakbola, sulap, buku, ilmu sospol dan ekonomi, ilmu psikologi, berita-berita terkini,
dan lain-lain semua ada di twitter.
Seakan-akan saya menjadi diri saya sendiri ketika menggunakan twitter.
Saya yang ada di dunia nyata dan saya yang ada di twitter adalah orang yang
sama. Jadi jika ingin tahu saya orangnya seperti apa, lihat saja twitter saya. Tukang
komentar, khusunya soal sepakbola..
Twitter ini bagi saya adalah sebuah tempat untuk melemparkan buah
pikiran saya yang berupa opini. Mungkin karena alasan inilah yang membuat saya
belakangan jadi malas untuk menulis. Biasanya, ketika saya memiliki sebuah ide
atau apapun itu yang ingin dijadikan bahan tulisan, saya menulisnya disebuah
catatan kecil atau secarik kertas dan ketika sudah di depan laptop akan saya
tumpahkan semuanya di aplikasi microsoft word. Namun ketika saya aktif
ber-twitter, utamanya ketika saya sudah punya ponsel Blackberry, semua yang
ingin saya tulis sudah melucur dengan bebas di twitter dalam hitungan menit
saja. Ini membuat saya selalu kekurangan ide ketika ingin benar-benar menulis.
Dan ketika menulis postingan ini pun sebenarnya saya sedang melawan
hawa nafsu saya untuk ber-twitter ria.
Apa yang ingin saya sampaikan sebenarnya pada postingan ini adalah
agar kita semua bisa mengatur waktu dalam bermain sosmed agar tidak mengganggu kegiatan
sehari-hari. Contohnya saja saya yang sudah menganggap ber-twitter sama dengan
bernafas. Karena tidak bisa mengatur waktu dengan baik dalama bersosial media,
kegiatan saya khususnya dalam hal tulis-menulis jadi macet total. Skripsi,
ebook, dan beberapa artikel saya jadi mandek di tengah jalan. Kekurangan ide
karena sudah terpakai untuk membuat tweet yang panjangnya hanya 140 karakter.
Semoga anda tidak mengikuti ketololan saya...
(tapi, yang mau follow saya langsung saja ke @IanArdianzah)
wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan berkomentar disini..!!!!