Sejauh ini, janji Michel Platini untuk menyajikan Euro yang
menarik dan sengit terbukti benar adanya. Keputusan untuk menambah jumlah grup membuat
Euro tahun ini sangat sengit dan menarik, terutama bagi penonton netral seperti
saya. Hal ini terbukti hingga laga kedua penyisihan grup, beberapa tim baru
bisa memastikan kemenangannya diatas menit ke-60, bahkan ada beberapa laga yang
baru diketahui pemenangnya pada masa injury
time. Sepertinya ini akan semakin menarik di babak selanjutnya karena
beberapa tim kuat sudah akan bertemu di fase knock out babak 16 besar nanti. Terlepas dari itu semua, saya ingin
membuat daftar tim terbaik dan terburuk versi saya selama dua laga penyisihan
grup di Euro 2016. Tim terbaik dan terburuk dalam daftar ini merupakan hasil pengamatan
saya selama menonton beberapa pertandingan yang sudah berlangsung selama
sepekan ini. Daftar ini saya bagi kedalam tiga kategori.
Yang pertama adalah kategori Superstar. Tim-tim yang ada di kategori ini adalah tim yang paling
di favoritkan menjadi juara di Euro 2016. Di kategori ini ada Jerman, Spanyol,
Italia, Belgia, Portugal, Perancis, dan tentu saja Inggris. Sejauh ini yang
terbaik menurut saya dalam kategori ini adalah tim Spanyol. Berada satu grup
dengan tim-tim kuda hitam, Spanyol masih bisa tampil perkasa dan menunjukkan
jati dirinya sebagai sang juara bertahan. Meskipun sang pelatih sempat merendah
sebelum turnamen bergulir, kombinasi pemain lama dan beberapa wajah baru ditambah
racikan tangan dingin Vicente del Bosque membuat Spanyol masih tetap
diperhitungkan sebagai calon juara di Euro 2016. Sempat kesulitan dan menang
dramatis saat menghadapi Republik Ceko, mereka akhirnya memastikan tiket lolos
dari fase grup dengan menang meyakinkan dari Turki pada laga kedua pekan ini.
Tim terburuk versi saya di kategori Superstar ini ialah Portugal. Sebelumnya saya menominasikan Inggris
untuk memenangkan penghargaan tim terburuk ini, namun kemediokeran tim Portugal
memang tak bisa dibendung lagi. Masalah Portugal memang masih sama seperti
sebelum-sebelumnya: ketegantungan pada sosok Christiano Ronaldo. Saya tak akan
bicara soal teknik dan strategi karena saya tahu ilmu saya masih cetek soal
sepakbola, tapi kelihatan sangat jelas kalau Portugal memang tidak bisa
melakukan apa-apa lagi kalau sang kapten sekaligus mega bintang mereka
dimatikan pergerakannya. Hasil imbang di dua laga penyisihan grup yang hanya
diisi oleh tim seperti Austria, Hungaria dan Islandia menunjukkan bahwa sudah
saatnya Portugal turun kasta dari tim “calon juara” menjadi tim “minimal bisa
lolos dari grup”.
Beralih ke kategori selanjutya yaitu tim Kuda Hitam. Tim Kuda
Hitam ini diisi oleh tim-tim yang jarang diunggulkan namun berpotensi
mempermalukan tim-tim raksasa atau bahkan jadi juara jika mereka beruntung. Tim
yang ada di kategori ini terdiri dari Swiss, Republik Ceko, Kroasia, Turki,
Polandia, Swedia, dan Rusia. Tim terbaik di kategori ini agak susah untuk
ditentukan, namun dari dua laga penyisihan grup, Kroasia adalah yang terbaik. Kematangan
dan pengalaman para pemain Kroasia yang menjadi faktor pembeda mereka jika
dibandingan dengan tim kuda hitam yang lain. Saya tidak akan terkejut jika tiba-tiba
mereka membuat gebrakan lalu sampai ke babak Final di Euro 2016.
Tim kuda hitam terburuk versi saya tahun ini jatuh pada tim
Turki. Setelah gagal lolos ke Euro 2012 dan World Cup 2014 lalu, mereka
akhirnya berhasil melakukan come back
mereka di Euro tahun ini. Turki tahun ini memang bukanlah tim Turki yang dulu
sempat membuat kita terkejut dengan penampilan mereka yang luar biasa di Euro maupun
World Cup. Turki saat ini banyak dihuni oleh pemain-pemain muda yang sedang
berkembang. Sialnya adalah mereka berada satu grup dengan juara bertahan
Spanyol serta dua tim kuda hitam paling berbahaya
yaitu Republik Ceko dan Kroasia. Turki dengan pemain mudanya yang baru
berkembang terpaksa harus rela jadi lumbung gol bagi tiga tim yang sudah
berpengalaman tadi. Terlepas dari buruknya permainan Turki, tim ini sepertinya
akan semakin berbahaya pada kompetisi-kompetisi selanjutnya.
Beralih ke kategori selanjutnya yaitu Rising Star. Kategori ini saya isi dengan tim-tim debutan ataupun
tim yang sama sekali tidak diunggulkan namun dianggap berpotensi untuk
memberikan kejutan di gelaran Euro kali ini. Dalam kategori ini saya memasukkan
Albania, Rumania, Slovakia, Wales, Irlandia, Irlandia Utara, Ukraina, Austria,
Hungaria, dan Islandia.
Tim terbaik versi saya jatuh pada 2 tim yaitu Wales dan Islandia. Saya tak bisa menentukan mana yang terbaik diantara kedua tim ini karena dua-duanya memiliki potensi yang besar untuk memberikan kejutan. Secara personal pun saya sangat tertarik untuk mengikuti perkembangan kedua tim ini. Wales untuk kali pertama lolos ke kompetisi 4 tahunan ini. Banyak yang bilang kalau ini semua berkat adanya Gareth Bale dalam tim ini. Saya tentunya tidak setuju dengan anggapan seperti itu. Kalau memang satu orang dengan kemampuan luar biasa bisa meloloskan Wales ke kompetisi sebesar Euro, harusnya Ryan Giggs bisa melakukannya di tahun-tahun sebelumnya bukan? Nyatanya tidak sperti itu. Selain Gareth Bale yang memang superior, masih ada beberapa nama lain yang mengisi tiap lini permainan Wales dengan baik. Dibagian tengah ada Aaron Ramsey dan Joe Allen lalu dibagian pertahanan ada Ashley Williams dan Ben Davies. Islandia juga merupakan tim debutan dan sangat berpotensi untuk memberikan kejutan. Memang tidak ada pemian yang betul-betul menonjol dalam tim ini namun permainan kolektif para punggwa Islandia menunjukkan semangat yang luar biasa. Kalaupun kedua tim ini tidak bisa menembus 2 besar di grup mereka masing-masing, setidaknya tiket peringkat 3 terbaik sangat besar peluangnya untuk mereka dapatkan.
Untuk tim terburuk, Austria adalah pilihan saya. Memang masih banyak tim gurem yang nasibnya lebih sial daripada Austria, namun jika memiliki pemain seperti David Alaba dan Marko Arnautovic dalam tim, harusnya Austria tidak seterpuruk ini di fase grup.
Tim terbaik versi saya jatuh pada 2 tim yaitu Wales dan Islandia. Saya tak bisa menentukan mana yang terbaik diantara kedua tim ini karena dua-duanya memiliki potensi yang besar untuk memberikan kejutan. Secara personal pun saya sangat tertarik untuk mengikuti perkembangan kedua tim ini. Wales untuk kali pertama lolos ke kompetisi 4 tahunan ini. Banyak yang bilang kalau ini semua berkat adanya Gareth Bale dalam tim ini. Saya tentunya tidak setuju dengan anggapan seperti itu. Kalau memang satu orang dengan kemampuan luar biasa bisa meloloskan Wales ke kompetisi sebesar Euro, harusnya Ryan Giggs bisa melakukannya di tahun-tahun sebelumnya bukan? Nyatanya tidak sperti itu. Selain Gareth Bale yang memang superior, masih ada beberapa nama lain yang mengisi tiap lini permainan Wales dengan baik. Dibagian tengah ada Aaron Ramsey dan Joe Allen lalu dibagian pertahanan ada Ashley Williams dan Ben Davies. Islandia juga merupakan tim debutan dan sangat berpotensi untuk memberikan kejutan. Memang tidak ada pemian yang betul-betul menonjol dalam tim ini namun permainan kolektif para punggwa Islandia menunjukkan semangat yang luar biasa. Kalaupun kedua tim ini tidak bisa menembus 2 besar di grup mereka masing-masing, setidaknya tiket peringkat 3 terbaik sangat besar peluangnya untuk mereka dapatkan.
Untuk tim terburuk, Austria adalah pilihan saya. Memang masih banyak tim gurem yang nasibnya lebih sial daripada Austria, namun jika memiliki pemain seperti David Alaba dan Marko Arnautovic dalam tim, harusnya Austria tidak seterpuruk ini di fase grup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan berkomentar disini..!!!!