Baru saja saya menyaksikan dua trailer game yang cukup
mencuri perhatian banyak penggemar game di Paris Game Week 2017 beberapa hari
yang lalu. The Last of Us Part 2 dan Detroit: Become Human adalah dua game
tersebut.
The Last of Us Part 2 adalah game bergenre survival horror
buatan developer Naughty Dog dan merupakan lanjutan dari game pertamanya yang
rilis secara eksklusif untuk PS3 dan PS4 pada pertengahan 2013 yang lalu. Belum
banyak bocoran gameplay dan cerita, namun dari rumor yang beredar di dunia
maya, game-nya akan menjadi sekuel sekaligus prekuel dari game pertamanya.
Tanggal rilis game-nya pun belum diungkapkan karena masih dalam tahap pengembangan.
Sedangkan Detroit: Become Human adalah sebuah game bergenre interactive drama buatan developer Quantic Dream yang rencananya akan dirilis pada tahun 2018 secara eksklusif untuk PS4. Berdasarkan empat trailer yang telah beredar, game-nya akan bertempat di kota Detroit masa depan dimana android atau robot manusia buatan telah ada dan dibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dalam game-nya nanti kita akan memainkan 3 karakter berbeda yang masing-masing memiliki jalan cerita sendiri. Gameplay-nya sendiri nanti berupa pilihan-pilihan yang akan berpengaruh pada jalan cerita masing-masing karakter. Belum pasti apakah jalan cerita setiap karakter akan saling berkaitan satu sama lain seperti di game Heavy Rain, namun jika anda adalah penggemar game-nya, Detroit: Become Human adalah game yang layak untuk anda tunggu.
Kedua game ini cukup menarik. Jika dilihat dari trailer yang ditayangkan di Paris Game Week kemarin, selain keduanya menampilkan grafis yang luar biasa, game tadi sepertinya akan memberikan suguhan cerita yang sangat menarik dan kompleks. Dengan hadirnya game seperti di atas tadi semakin memperkuat anggapan orang-orang bahwa video game merupakan sebuah medium baru dalam menyampaikan cerita.
Dulu medium bercerita hanya menggunakan menggunakan kertas dan kata-kata. Cerpen dan
Novel adalah bentuk awal bagi orang-orang yang ingin menuangkan ceritanya, dengan
kata-kata yang disusun sedemikian rupa agar memancing imajinasi dan emosi
pembacanya. Lalu kemudian muncul medium baru seperti komik, teater, dan film
yang tidak hanya menggunakan kata-kata yang indah saja, namun juga
memvisualisasikan tiap adegan yang telah ditulis. Medium untuk bercerita
kembali muncul ketika televisi mulai menayangkan serial tv. Tidak hanya
memviualisasikan sebuah cerita, serial tv juga kemudian membawa cara bercerita
menjadi lebih kompleks dengan membagi cerita dalam beberapa episode
Semua itu tidak cukup. Perubahan medium dari buku novel
hingga ke dalam bentuk layar televisi hanya merubah penikmatnya berganti nama
dari pembaca ke penonton yang cuma duduk diam sambil disuguhkan sebuah cerita.
Penikmat ini ingin lebih. Mereka lebih ingin terlibat. Dan sepertinya hal
inilah yang ditangkap para developer dan kreator game sehingga menghasilkan
game-game seperti Final Fantasy, GTA, Uncharted, dan tentunya dua game yang
tadi kita bahas di atas.
Dalam game, para penikmat ini tidak hanya duduk manis sambil
duduk manis sambil disuguhkan cerita yang diberikan, tapi juga menjadi penentu bagi
karakter game-nya ataupun jalan cerita bagi game itu sendiri. Para penikmatnya
bukan hanya berganti nama, namun juga bertambah peran.
Hal ini kemudian memunculkan pertanyaan baru:
“Apakah munculnya video game sebagai medium bercerita yang
baru akan mematikan medium yang lain?”
Paul Dini, penulis komik Batman dan Batman: The Animated
Series, adalah penulis dari video game Batman: Arkham. Game-nya sangat sukses
dipasaran, dipuji kritikus dan mendapatkan penghargaan sebagai game terbaik. Sam
Houser dan Hideo Kojima merupakan penggemar film, namun dibanding menjadi
filmmaker mereka malah memilih menjadi pembuat game. Sekarang kita semua tahu
seperti apa Grand Theft Auto dan Metal Gear Solid yang mereka berdua buat
Dengan mulai banyaknya kreator-kreator video game yang tidak
kalah dari kreator-kreator medium yang lain, ditambah dengan trend sekarang
dimana banyak film, komik, dan novel yang diadaptasi dari video game,
rasa-rasanya jawaban “ya” untuk pertanyaan di atas bukanlah jawaban yang tidak
mungkin. The Last of Us Part 2 dan Detroit: Become Human sepertinya akan
membuat pertanyaan tadi semakin dekat menjadi kenyataan.