“Juan Mata ada dalam sejarah
Chelsea dan Chelsea ada dalam sejarah Juan Mata”
Kalimat ini sempat dilontarkan
Jose Mourinho setelah melepaskan Juan Mata pergi ke kota Manchester dengan
helikopter dan membuat dia mengangkat baju merah bernomor punggung delapan.
Memang jika dilihat dari segi
taktik yang diterapkan oleh Mourinho, Juan Mata memiliki tipe permainan yang
kurang cocok. Celakanya lagi, saingannya dalam memperebutkan posisi gelandang
serang yaitu Oscar juga berkembang pesat. Ini membuat posisinya kian terpuruk.
Ditambah tahun ini adalah tahun piala dunia, bisa-bisa dia tidak akan
medapatkan tempat di timnas jika tidak bermain secara reguler.
Ini juga sudah
menjadi bukti kegagalan Mourinho men-trasformasi Juan Mata menjadi gelandang
yang serba bisa (kuat menyerang dan mampu melakukan pressing saat bertahan)
seperti yang saya tulis di sini. Jika saja dia masih bertahan sampai musim
depan, saya yakin dia sudah seperti yang Mourinho inginkan. Namun sekali lagi,
tahun ini adalah tahun piala dunia. Seorang pemain harus bermain untuk
mendapatkan tempat di timnasnya.
Banyak fans Chelsea yang sedih
atas transfer yang memecahkan rekor transfer Manchester United ini, termasuk
salah satunya saya. Juan Mata adalah seorang pemain yang betul-betul cemerlang
baik di lapangan maupun di luar lapangan. Setiap senin, dia akan memposting
tulisan di blog pribadinya mengenai pertandingannya beberapa hari sebelumnya
dan soal kota London.
Sebenarnya, Juan Mata adalah tipe
pemain yang sangat ‘setia’ pada klub yang dibelanya. Ini terbukti ketika ingin
di-transfer dari Valencia ke Chelsea, dia mengatakan bahwa selain karena ingin
mencoba tantangan baru dengan bermain di EPL, dia juga ingin membantu keuangan
klub Valencia yang sedang terpuruk waktu itu dengan penjualan dirinya ke
Chelsea. Sangat mulia.
Tahun-tahun bersama Juan sangat
menakjubkan
Langsung mencetak gol saat
pertandingan perdananya di EPL melawan Norwich City.
Double winners FA Cup dan UEFA
Champions League, gelar yang paling dimimpikan Chelsea.
Gelar eropa back-to-back , UEFA
Champions League dan UEFA Europa League.
Khusus untuk gelar eropa Juan
adalah aktor penting kemenangan Chelsea. Dia yang memberikan assist dari
tendangn sudut yang membuat Drogba mencetak gol dan memaksa Bayern Muenchen
harus adu penalti dan akhirnya kalah di kandangnya sendiri. Sedangkan di Europa
League, dia juga memberikan assist kepada Torres saat mencetak gol pertama dan
assist dari tendangn sudut yang disundul oleh Ivanovic.
Trio Mazacar yang menakutkan di
EPL musim lalu tidak akan ada lagi.
Dia sangat profesional, disukai
oleh teman setim maupun diluar tim
Tak salah jika dia menjadi
Chelsea Player of The Year selama dua musim beturut turut.
Meskipun hanya berkostum biru
London selama 2,5 musim saja, dia sudah menjadi Legenda tak tergantikan.
Sejajar dengan Gianfranco Zola, pemain yang permainannya mirip dengan dirinya.
Gracias, Juan...!!!