Pertandingan Chelsea vs Fulham kemarin malam (21/09/2013) cukup membuat tercengang para pendukung Chelsea. Bukan saja karena pada akhirnya seorang John Obi Mikel bisa mencetak gol lagi selama hampir tujuh musim puasa gol, namun juga karena tidak masuknya seorang Juan Mata pada skuad Chelsea kemarin (starting eleven maupun cadangan).
Hal ini sudah pasti menjadi incaran media, terutama Inggris, untuk memperpanas kembali rumor tentang hengkangnya pemain terbaik Chelsea musim lalu itu. Saya, sebagai seorang penggemar Chelsea, akan mencoba menerka-nerka apa sebenarnya alasan dari seoarang pelatih seperti Jose Mourinho tidak memainkan pemain sekaliber Juan Mata.
Saya ingin menceritakan sedikit dulu sepenggal kisah yang saya ambil dari komik Giant Killing yang saya baca (bagi yang tidak tahu komik Giant Killing, silahkan search sendiri di google). Di komik itu diceritakan Takeshi Tatsumi, seorang manajer sepak bola bernama East Tokyo United, menghadapi dilema ketika pemainnya mendapatkan tawaran untuk pindah ke klub lain yaitu Vanguard Kofu. Pemain tersebut adalah Ishihama. Tawaran tersebut datang pada kondisi yang tepat karena si Ishihama jarang dimainkan oleh sang manajer meskipun sebenarnya performa dia tidak terlalu jelek.
Singkat cerita, Ishihama kemudian dibujuk oleh Tatsumi untuk bertahan di klub tersebut (perlu diketahui bahwa watak Takeshi Tatsumi di komik ini hampir mirip dengan Jose Mourinho, salah satunya adalah sifat egonya yang tinggi). Tatsumi kemudian memberitahukan alasan mengapa Ishihama selalu duduk di bangku cadangan. Alasan utama Ishihama duduk di bangku cadangan ialah agar sang pemain bisa berkembang dengan cara memperhatikan pertandingan dari luar lapangan, bukan karena permainannya jelek. Dia mencadangkann Ishihama karena yakin dia mampu mengaplikasikan pengamatannya di babak kedua maupun pertandingan selanjutnya. Meskipun telah membujuk, Tatsumi tetap memberikan opsi hengkang bagi Ishihama karena sangat yakin dia masih bisa berkembang. Hanya saja dia harus sedikit memaksakan diri dan lingkungan di klub yang baru merupakan salah satu hal yang dapat memacu hal tersebut. Pada akhirnya, Ishihama pun hengkang dari East Tokyo United yang juga merupakan klub yang sangat dicintainya. Dia merasa telah mengkhianati klub karena terlalu nyaman dan tidak mencoba untuk mengembangkan dirinya padahal klub telah berharap banyak padanya.
Lantas, apa kaitan cerita diatas dengan kondisi Mourinho dan Juan Mata ini? jawabannya adalah Mourinho ingin Juan Mata berkembang dan tidak merasa nyaman dulu dengan posisinya yang menyandang gelar pemain terbaik Chelsea. Menurut saya, Mourinho ingin mencoba mengeluarkan potensi seorang Juan Mata. Mourinho ingin membuat Juan Mata menjadi The Brand New Lampard. Singkatnya, Mourinho ingin mengubah Juan Mata yang tadinya hanya pengatur serangan menjadi pengatur permainan Chelsea. Menjadikan Juan Mata sebagai gelandang yang komplit dalam menyerang maupun bertahan.
Yang menjadi masalah sekarang adalah kemampuan bertahan Juan Mata masih berada di bawah jika dibandingkan dengan semua pemain tengah Chelsea, utamanya Frank Lampard. Seperti dilansir oleh situs whoscored.com, Juan Mata memang memiliki kelemahan yang sangat signifikan dalam membantu pertahanan tim, contohnya bisa anda lihat saat melawan Everton yang berakhir kekalahan 1-0. Menurut saya (dan semoga saya benar), Mourinho melakukan pendekatan yang sama dengan Takeshi Tatsumi yang saya ceritakan di atas tadi yaitu mencadangkan pemainnya dan berharap dia melakukan observasi, memperbaiki kesalahannya saat latihan lalu membuktikan bahwa dia bisa mengatasi kesalahannya ketika dimainkan.
Sekarang, tinggal si Juan Mata-nya. Apakah dia bisa memaksa atau memacu dirinya untuk terus berkembang di dalam klub yang sepertinya nyaman buatnya ini atau dia akan mecoba untuk berkembang di klub lain (dan yakin saja ketika dia ke klub lain, maka masalah besar pada Chelsea).
Menarik untuk ditunggu.